Dialah Pemimpin yang selalu ada di setiap do'a kita.

Dialah Pemimpin yang selalu ada di setiap do'a kita.


Dialah Pemimpin yang selalu ada di setiap do'a kita. Entah berapa purnama kita berharap Allah menghadirkan pemimpi yang terbaik untuk bangsa ini. Bangsa besar yang merdeka 17 Agustus 1945 silam. Kudeta presiden yang terkenal diktator dan penguasa yang semena-mena berakhir kala mahasiswa bersatu dan turun menginginkan pemimpin yang baru. Suharto yang berkuasa selama 32 tahu lamanya membuat Indonesia diambang krisis. Berdo'a, hanya do'a yang kita bisa.

Orde baru lahir dengan pemimpin-pemimpin lain. Mencoba kendalikan Indonesia yang sudah porak-poranda. Ketidak percayaan pada pemimpin yang tak berpihak ke rakyat membuat terjadi demonstrasi dimana-mana. Dengan alasan demokrasi dan hak bersuara setelah bebas dari penguasa diktator. Ah semakin kacau saja rasanya. Selalu berdo'a, semoga siapa pun yang memimpin dan terpilih, bisa membawa perubahan!

Lahirnya Pemimpin lagi yang terpilih, sangat dikagumi rakyat. Namun masih belum bisa membawa perubahan untuk bangsa yang besar ini. 2 periode SBY ( Susilo Bambang Yudhoyono) memimpin, yang terjadi, korupsi masih saja terjadi bahkan semakin menjadi. Kasus demi kasus menyudutkan dan saling mematahkan pun terjadi. Ya Allah sampai kapan Indonesia terpuruk dengan model pemimpin yang hanya berkuasa namun memikirkan perutnya sendiri?

Jauh sebelum Beliau dikenal orang, dia sudah mencoba membenahi lingkup kecil di Indonesia. Satu periode Ia menang menjadi Wali Kota Solo, dan namanya pun melambung dengan predikat Wali Kota terbaik di dunia. Berkat kinerjanya, dan mampu mengubah Solo yang dikenal kota kriminal berubah menjadi kota seni dan budaya. Wow!!!

2 periode menjadi kemenangan yang mutlak baginya. Belum selesai tugasnya di Solo untuk 2 periode, Jakarta memanggilnya. Kemenangan pun diraihnya dengan menjadi sosok pemimpin yang tegas bersama Ahok ( Basuki Tjahja Purnama). Para PNS dan Pejabat daerah ditindak tegas. Sidak dadakan pun dilakukan agar kinerja lebih baik. Selama ini masyarakat hanya dipermainkan oleh mereka yang kerja suka-suka.

Belum tuntas lagi tugasnya, namun Indonesia sudah manggil. Dengan alot Mega Wati meminta Jokowi demi Indonesia. Jokowi yang merasa tidak pantas dan masih perlu menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Jakarta, akhirnya luluh dan maju menuju kursi Presiden. Dua kali pemilihan dilakukan dan takdirnya memang Jokowi Untuk Indonesia Maju.

Takdir, ya Allah mentakdirkan Beliau menjadi Presiden Indonesia yang ke 7. Dengan moto Kerja kerja dan kerja. Setiap langkahnya adalah kerja. Kemajuan dimana-mana, pembangunan dimana-mana. Tak semudah perjalan karirnya yang langsung melompat-lompat dengan pesat. Jokowi menghadapi hujatan, cacian dan fitnah yang keji. Tak bernilai semua yang dilakukan, semakin banyak yang termakan berita bohong atau hoax. Semakin bertambah caci dan makian yang di lontarkan. Isu-isu tentang agama pun menjadi hal yang paling gencar disebarkan.

Ya Allah kuatkan Jokowi menghadapi semua. Saya tau Beliau orang baik dan bekerja untuk bangsa ini. Indonesia sudah menemukan pemimpin yang ditakuti dunia. Dengan tegas namun tetap merakyat. Bangga rasanya, Indonesia memiliki pemimpin yang rendah hati. Bahkan di luar negeri Beliau dipuji dan dibanggakan, namun di negeri sendiri malah tak berharga.

Bodoh, bego, tolol, buta kah mereka hingga tak bisa menilai mana pemimpin yang baik dan pemimpin yang hanya gila kekuasaan. Sadarlah selama ini presiden Indonesia hanya diolok sebagai presiden korup. Kini Pemimpin Indonesia sudah tepat. Membangun negeri ini tak cukup hanya 5 tahun. Banyak yang berdo'a dan berharap bisa selamanya Jokowi memimpin Indonesia agar sejahtera dan kemakmuran Indonesia nyata.

Semoga Allah mendengar do'a-do'a kami pendukung Jokowi, agar Dia terpilih lagi memimpin negeri ini. Jangan biarkan pemimpin tak jelas dan tak punya prestasi memimpin negeri ini. Penyebar hoax dan juga selalu mencari-cari kesalahan orang.

Tantangan hebat untuk orang hebat. Semakin tinggi jabatan Jokowi semakin tinggi pula ujian yang Allah hadapkan. Ya !! Begitulah hidup. Orang baik bukan tak ada tantangan dan ujian. Malah semakin berat ujiannya. Jika mampu melewati, maka balasan terbaik yang Allah janjikan. Diakhirat atau dunia dan akhirat.

Jokowi adalah jawaban dari do'a-do'a kita, lupakan pernah berharap dan memohon pada yang MAHA KUASA, kita ingin pemimpin negeri ini, pemimpin yang merakyat, yang baik yang memajukan Indonesia. Lalu wahai manusia, mengapa sekarang kau hujat, kau caci dan kau maki dia. Kemana matamu, telingamu dan hatimu, hingga tak nampak, tak dengar dan tak bisa merasakan siap Jokowi.

Alangkah banyaknya dosamu pada Jokowi. Begitu banyak pahala dan kebaikan di akhirat kelak untuk Jokowi. Buat yang menghujat, mencaci dan memfitnah Jokowi, terfikirkah olehmu bagaimana jika ternyata Jokowi memang orang baik. Beliau Tak seperti tuduhanmu, lalu bagaimana pertanggung jawabannya diakhirat. Bagaiman caramu meminta maaf pada Beliau. Alangkah ruginya dirimu.

Fenomena yang aneh, sejak Jokowi jadi Presiden. Semua yang disalahkan Jokowi. Yang berteman jadi bermusuhan hanya karena beda pilihan. Seperti saya dan teman yang selalu berbagi ilmu agama, tapi ternyata hatinya tak cukup bersih dan bijak dalam menyikapi keadaan. Berita hoax dia telan mentah mentah hanya karena berita itu terang-terangan ada di tivi, koran dan di media sosial. Menurutnya kalau berita itu bohong,, mana berani orang terang-terangan  dan muncul di tivi. Bahkan kakak adik pun bertengkar gegara beda calon presiden.

Sungguh dahsyat keadaan Indonesia. Semakin kacau pemikiran manusianya. Katanya pintar, tapi tak bisa menilai kenaikan orang. Merasa Sholeh dan Sholeha tapi termakan juga isu dan ikut saling menjelekkan. Bahkan menyumpahi orang masuk neraka dan seolah orang lain yang memilih Jokowi orang-orang penuh dosa.

Belum lagi fenomena kehadiran ustad abal-abal, yang mengaku cucu nabi namun kelakuan astaghfirullah.... Sangat tak mencerminkan ajaran Rasulullah. Umat Islam krisis akhlak, yang hitam jadi putih yang putih jadi hitam.

Saling ejek dan ngata-ngatai pun terjadi di Media sosial. Di unfriend dan di unfollow pun sudah terjadi. Membuka aib dua Pasangan Calon Presiden, tak dapat terhindar di 5 tahun belakang. Di media sosial isi hanya berita hoax menjatuhkan rezim yang dianggap menyengsarakan rakyat. Apa semua mahal menjadi bahan utk menjatuhkan lawan.

Ujaran kebencian pun gencar berseliweran di media-media online, media sosial dan yang utama di YouTube. Sangking bencinya sama Jokowi, mengejek fisiknya yang kurus kerempeng. Bahkan melaknat Jokowi, siap elu melaknat manusia. Sudah paling benarkah adi manusia, sampai melaknat orang? Sudah jadi orang sucikah sampai merasa yakin bahwa Jokowi manusia rendah.

Hebat orang hebat. Orang sucikah, orang mulailah orang paling benarkah, jika hatimu bersih, tak akan melakukan hal bodoh dan tercela dengan merendahkan dan melaknat orang lain. Astagfirullah...

Gerah rasanya ketika fitnah meraja Lela. Walau aku bukan sang maha tau, tapi aku yakin Jokowi pantas dibela, aku tak mau di akhirat kelak Allah mempertanyakan aku tentang bagaimana sikap ku terhadap orang yang terfitnah, kenapa aku diam saja tak membela. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mereka. Jangan jatuhkan hukumanku atas dosa-dosa mereka terhadap Pemimpin yang sudah mereka caci dan fitnah.

Tunjukan kemuliaan Jokowi ya Rabb. Agar mereka malu atas apa yang mereka tuduhkan, atas kebodohan, dan juga kekhilafan. Ampuni kami, tolong kami, dan selamatkan kami. Jadikan Jokowi memimpin negeri ini lagi. Aamiin ya rabbal a'lamin. 
Previous
Next Post »
Thanks for your comment