Cinta Yang Tak Terungkap Itu Sangat Menyedihkan

Cinta Yang Tak Terungkap Itu Sangat Menyedihkan


Cinta

Menyebut namanya saja mataku sudah berkaca-kaca, apa lagi mengingat dirinya. Air mata menetes tanpa di pinta, dada terasa sesak dan tubuh lemas, membayangkan kau jauh dari gapaianku dan tangis pun pecah dengan hebatnya. ya Allah kenapa dengan ku...

Perasaan yang tertahan sungguh menyedihkan, menyesakkan dada. sungguh aku harus menyadari, kita tak bisa bersama, tapi keadaan ini juga tak pernah kupinta. Baper, salahkah aku dengan semua itu, dengan semua yang terjadi !!! atau dirimulah penyebab semua ini, ya semua kekacauan dalam hidupku.

Perhatian dan sikapmu yang berbeda dari teman lain, Curi pandang yang bukan sekali ketahuan olehku, bahkan teman-teman yang tau tentang sikapmu pada ku, ingin membantu menjodohkan kita. Banyak hal yang aku takutkan dan banyak perbedaan diantara kita, itu membuat ku tak mau berharap lebih akan semuanya.

Bagaikan langit dan bumi, kau dan aku tak mungkin bersatu. Bagai punguk merindukan bulan, aku dan dirimu. Sengaja aku menghindari mu, karena tak mau terbawa perasaan, aku tau siapa diri ini. Usia yang terpaut 7 tahun lebih dari mu, mungkin bukan masalah, tapi aku sadar diri. Terlalu tinggi nilai yang kau beri dan itu justru membuat ku malu.

Kau selalu ingin tau tentangku, bahkan di group Whatsapp jika aku tak berkomentar, maka kau akan mempertanyakan, ada apa dengan ku !!! Jarak kita semakin jauh, waktu begitu sulit mempertemukan kita, walau berada di kota yang sama dan jarak yang cukup dekat. Namun kesempatan itu memang bukan untuk kita. Ketika tak lagi berada satu group di Whatsapp, kau pun berusaha masuk group dimana aku berada, demi apa ??? Sampai akhirnya aku mendapat kabar, kau akan di mutasi kerja ke Jakarta. Dengan segenap keberanian, mencoba bertanya kebenarannya pada mu, dan itu benar adanya!!! Acara perpisahan telah direncanakan dan memintaku untuk datang.

Ketika aku di landa caci maki dan penghinaan dari orang-orang yang pernah menjadi teman ku.
Disaat jatuh dan dengan segala kesulitan, saat itu juga mereka menjauhiku. Ya mereka yang pernah hadir dalam hidup dan menjadi bagian dari waktu ku, dimana ada canda tawa mewarnai kebersamaan, justru meninggalkan disaat sulit. Aku tau, semua yang terjadi adalah kehendak Allah sebagai cobaan, tapi sebagai makhluk yang berakal dan merasa pintar, mengapa tak gunakan akal sebelum bicara.

Masa-masa dimana mereka membenciku, sempat berfikir kau akan menbenciku seperti mereka, rasa simpatik mu akan menghilang seiring caci maki yang datang. Tapi ternyata tidak, kau masih percaya dan mendo'akan kebaikan untuk ku.

Hari-hari menjelang perpisahan itu, aku mengira tak akan pernah lagi bertemu. Jangankan berlainan kota, masih satu kota yang kecil saja, Allah tak izinkan kita bertemu. Situasi yang rumit, keadaan yang tak tepat, aku memutuskan tak hadir di hari perpisahan itu.

" Maaf ya, mengenai hari perpisahanmu aku tak dapat hadir, jika hanya menjadi bahan olokan teman-teman. Lihatlah mereka di group yang senangnya mencaci maki diriku. Sebagai wanita aku juga tak ingin sendiri di usia tua, tapi ini menjadi ujian, bukan berarti aku tak punya harga diri . Sebagian dari mereka ingin kita bersama, tapi bukan begitu caranya yang akhirnya menjadi adu domba untuk kita. Maaf juga dulu aku sering marah-marah ke kamu !!! Kapan ya terakhir kita bertemu, rasanya sudah lama, mungkin itu pertemuan kita yang terakhir. Bila ada jodoh, kita akan bertemu lagi," Pesan yang ku kirim untuknya. Berharap dia mengerti bahwa aku tak bisa hadir, bukan karena membencinya atau tak menghargai undangannya.

"Aku juga mau minta maaf sama mbak, tak sedikit pun maksud ku untuk menjadikan mbak sebagai bahan candaan, yang akhirnya mengolok-olok. Aku harap mbak bersabar dan menjadikan itu ladang amal. Sekali lagi aku minta maaf, aku juga sudah meminta mereka untuk tidak menjadikan mbak sebagai bahan olokan, namun toh mereka masih tetap melakukan, mungkin itu di luar kemampuan ku. Semoga di lain waktu kita masih bisa bertemu lagi aamiin. Aku do'akan yang terbaik untuk mbak, semoga mendapatkan jodoh yang terbaik dari Allah. Jodoh yang bisa bahagiakan mbak dunia akhirat," balasan pesan darinya.

Allah mengabulkan do'a itu, dimana empat hari berlalu kita pun bertemu. Pada acara dimana kita dipertemukan, juga akhirnya menjadi acara perpisahan kita. Terjadi sindiran di group, puisi yang menggambarkan aku dan kamu. " tak perlu menunggu 7 purnama jika kau rindu padaku. Cukup memandang purnama yang sama, karena antara Batam-Jakarta hanya 1 jam by pesawat."  Puisi itu...."aku tak butuh buka puasa bersama, tapi aku butuh waktu untuk berdua agar bisa mengungkapkan rasa yang ada". " aku tak bisa menahan mu tetap disini, bagaikan awan yang tertiup angin, dan kau pun harus tetap pergi membawa perasaan yang belum terungkap," sindiran itu mengarah untuk kau dan aku.
Biarah Tuhan yang tau isi hati mu, sompanlah sampai Allah pertemukan kamu dengan orang yang paling beruntung menjadi istrimu.
Taukah kamu tempat terindah dimuka bumi ini.....dulu tempat itu ada di Batam, tapi sekarang pindah di Jakarta, taukah kamu kenapa ??? Karena ada kamu disana MP.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment