Indonesia Sudah menemukan Pemimpin yang Siap membawa kemajuan

Indonesia Sudah menemukan Pemimpin yang Siap membawa kemajuan


Jokowi Ri


Indonesia Sudah menemukan Pemimpin yang Siap membawa kemajuan. Ribuan purnama kita berdo'a, agar kita memiliki pemimpin yang amanah, yang baik, yang pro rakyat, yang memberantas korupsi dan siap membawa Indonesia untuk maju. Ribuan purnama kita kumandangkan dan rayakan kemerdekaan Indonesia, nyatanya Indonesia belum benar-benar merdeka. Indonesia masih dijajah, namun lebih parah, dijajah oleh bangsa dan pemimpin sendiri. Pemimpin yang Diktator, Pemimpin yang memikirkan perut sendiri, kenyang sendiri dan kaya sendiri. 

Beberapa pemimpin sudah dilewati, namun belum bisa membawa perubahan bagi Indonesia. Sejak mengumumkan Kemerdekaan di tahun 1945, ternyata Indonesia kembali dijajah. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme menjadi raja dan merajalela. Yang lemah semakin lemah dan miskin semakin miskin di negri yang konon sangat kaya ini.

Mengerikan jika bicara Korupsi, bahkan tak satu pun pemimpin yang berani menghukum mati para Korupsi. Segala urusan dipersulit dan akan mudah bila pake duit. Sungguh hidup di negeri yang miskin mental dan sangat jijik jika berurusan dengan pemerintahan. Birokrasi sangat sulit dan bertele-tele, lama dan menyusahkan. Mereka yang bekerja di pemerintahan semakin menyebalkan, padahal mereka digaji dari uang rakyat.

Ir. Jokowi Dodo, sosok nama baru yang menjadi perbincangan karena keberhasilannya memimpin Solo sebagai Wali Kota Solo. Kota yang dulu dikenal sebagai kota kriminal, mampu diubah menjadi kota dengan seniman. Mendapatkan penghargaan sebagai Wali Kota Terbaik di dunia yang semakin melambungkan namanya.

Sosok sederhana dan bersahaja. Meski lahir dari keluarga biasa dan hanya seorang pengusaha mebel, namun Jokowi ( sapaan akrabnya) sangat jenius dengan bekerja tulus. Bahkan gajinya semala menjabat Wali Kota konon tidak pernah Beliau ambil. Sangat sederhana dan rendah hati. Bahkan saat menonton konser pun Beliau duduk lesehan di depan panggung bersama rakyatnya. Saat lampu dan kamera mengarah padanya Beliau hanya tersenyum tanpa pencitraan. Tubuh kurus itu santai duduk sambil memeluk kedua lutut kakinya.

Awal orang melihat sosoknya yang kurus, ringkih dan protein, rasanya tak percaya kalau Beliau itu sosok pemimpin. Indonesia yang memiliki pemimpin selama ini begitu ingin dihargai disanjung dan dipasilitasi dengan elit, Rasanya sosok Jokowi membuat gebrakan baru di politik Indonesia.

Awal karir tak seorang pun mengenal namanya saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo. Namun Allah memenangkan Beliau meski namanya belum dikenal dikancah perpolitikan. Kemenangan yang dibuktikan oleh kinerja yang baik dan mampu menjadi pemimpin yang bekerja dengan hati, membuat jalan kemenangan dua periode di Solo dengan kemenangan 90% suara. Wow!

Belum selesai menuntaskan jabatannya di Wali Kota Solo yang ke 2, Jakarta dengan segala problematika dan kesemerautannya, menarik Jokowi untuk maju ke Propinsi agar bisa menyelesaikan permasalahan Jakarta dengan dua masalah besarnya, kemacetan dan banjir. 

Kemenangan Jokowi di Jakarta dengan wakilnya Ahok membuat gebrakan dengan kerja kerja dan kerja. Sidak dadakan keseluruhan wilayah Jakarta, dan melihat birokrasi yang lamban dan segala urusan sulit minta agar dipermudah. Yang lama jadi sebentar dan segala hal bertele-tele dibenahi. Ketegasan pasangan ini menjadikan Jokowi-Ahok adalah pasangan maut yang puji masyarakat, namun dibenci oleh kalangan elit politik.

Nama kian melambung, bahkan di luar negeri namanya sangat dikenal. Bahkan pernah membaca berita bahwa India iri pada Indonesia karena punya Jokowi. Judul yang menggelitik namamu itulah kenyataannya. Indonesia butuh Jokowi, dan menginginkan Beliau maju untuk Indonesia. Ya, untuk memimpin Indonesia yang sangat membutuhkan Jokowi. 

Jokowi bukan lah orang yang berambisi dengan jabatan. Cukup sulit partai yang mengusung Jokowi yang dipimpin oleh Megawati Sukarnoputri Putri dari partai PDI P. Meraya dan meminta Jokowi untuk dipemilihan Presiden. Yang akhirnya Beliau menyerah atas desakan banyak pihak, agar Jokowi maju melawan Pribowo.

Allahu Akbar, Allahu Akbar. Jokowi pun menang menjadi Presiden RI pada pertengahan 2014 silam bersama Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla. Kolaborasi keduanya dianggap sakti, sebab Jusuf Kalla dianggap bisa membantu Jokowi dengan pengalamannya jadi Wakil Presiden mendampingi Susilo Bambang Yudoyono ( SBY) dan usia yang lebih tua dari Jokowi mampu memberikan nasehat-nasehat dalam langkah dan mengambil keputusan.

Indonesia harusnya bangga. Indonesia harusnya bergembira. Indonesia sudah menemukan pemimpin negara yang siap bekerja dan bekerja. Dengan moto kerja, kerja dan kerja. Di awal kepemimpinannya dengan kebijakan-kebijakan yang diambil, adalah biang permasalahan yang menjadikan Jokowi buruk kinerjanya. Mulai dari subsidi BBM yang dicabut, kenaikan tarif dasar listrik dan kenaikan bahan pangan serta diikuti oleh kebaikan-kebaikan lainnya. 

Hutang yang sebelumnya sudah besar semakin tambah besar ketika, Jokowi berhutang lagi namun untuk pembangunan tol. Banyak keputusan Jokowi yang akhirnya menjadikan masyarakat diera digital ini menyebarkan berita hoax. Apa lagi ketika pengumuman Mentri yang akan membantu kinerjanya dalam memimpin Indonesia 5 tahun kedepan, banyak protes dari beberapa kalangan. Terlebih lagi kehadiran Sosok wanita yang berani diawal tugasnya, yaitu Susi Pudjiastuti. 


Dengan ketegasan dan keberaniannya menangkap kapal-kapal nelayan pencuri ikan di wilayah Indonesia, dengan ribuan ton yang mereka curi. Susi Pudjiastuti meledakkan dan menenggelamkan kapal-kapal yang ditangkap. Ini membuat negeri China geram dengan aksi tangkap, ledakan dan tenggelamkan. 

Ibu Susi, biasa dipanggil demikian, namanya pun kian melambung. Meski gaya urakan dan merokoknya kerap diberitakan, namun Beliau santai menanggapi. Photo Beliau yang apa adanya tanpa pencitraan yang dibuat seolah terlihat manis dan jaim, sejalan dengan Pak Jokowi yang sederhana. Rakyat bangga dengan keputusan dan kebijakannya. Walau Ibu Susi tidak mengenyam pendidikan yang tinggi dan sempat heboh menjadi berita yang dianggap tidak pantas jadi Mentri. Tapi masyarakat suka dan cinta pada sosok apa adanya Ibu Susi. Berita mengenai pribadi Beliau selalu jadi tranding dan mengundang decak kagum.

Dengan program kerja dan kerja Jokowi, banyak yang akhirnya menyadari kepemimpinan Jokowi mampu memutus rantai korupsi. Kebijakannya mampu menutup jalan bagi yang haus harta dan menumpuk kekayaan dengan segala cara. Hal ini yang menjadi tantangan Beliau memimpin negeri sebesar Indonesia. Berita buruk, caci dan maki terhadap kepemimpinannya menyebar bak kacang goreng, yang laris dan mempengaruhi orang-orang yang dulu mendukungnya.

Fitnah beredar di media sosial setiap hari berembus. Menjatuhkan keberhasilan Jokowi. Data-data beredar yang tidak valid, hembusan kabar hutang makin meroket sejak kepemimpinan Beliau. Padahal hutang sejak zaman Suharto sudah banyak dan tak terbayar. Yang ada setiap tahun bertambah dan bertambah dan entah kemana uangnya. 

Banyak proyek mangkrak dibangun kembali. Pembangunan tol-tol dan waduk serta jalanan Trans Papua yang tak tersentuh oleh pemimpin sebelumnya. Sungguh Jokowi kerja keras demi Indonesia. Kini Papua bisa senang dan berbangga meski itu masih pembangunan jalan yang mempermudah akses mereka. BBM sudah satu harga di Papua, yang dulu mencapai Rp 50- 100 ribu per liternya, kini sudah Rp 6000- Rp 10.000 perliternya.

Freeport dengan saham 51% dan Petron yang sudah diambil alih negara menjadikan Indonesia ditakuti di dunia. Kemajuan ekonomi di 4 tahun terakhir ini membawa Indonesia masuk daftar negara termaju di G20. Indonesia sudah menemukan pemimpin yang siap membawa kemajuan. Namun masyarakat Indonesia yang termakan berita hoax dan terhasut fitnah, banyak yang buta tak melihat kemajuan dan bebrhasilan yang dilakukan Jokowi. Jokowi sibuk dengan kinerja dan melakukan kunjungan serta turun langsung dianggap tidak berguna. Isu-isu agama kian merebak menjatuhkan dan menyebar berita yang jauh dari fakta. 

Wahai manusia yang berakal, wahai manusia yang melihat serta mendengar. Tidakkah kamu melihat dan mendengar berita yang baik. Alangkah bodohnya dirimu yang tak bisa menilai kinerja pemimpinmu yang sudah bekerja keras.

Saat ini Indonesia sedang kampanye untuk pemilihan presiden. Namun kekacauan terjadi dimana-mana. Fitnah kian melebar, hoax kian menjamur, isu agama semakin menjadi-jadi. Bikin gerah para ulama yang diadu. Hadirnya ulama gadungan dengan gaya dakwah yang kasar dengan kata-kata tak pantas. Takbir menggema bukan karena cinta Allah melainkan kerena merasa benar dengan mengucap takbir. Rezim Jokowi dianggap tak berpihak pada ulama dan islam. Ramai-ramai yang mengaku muslim yang mendukung rezim saat ini dianggap sesat dan kafir. 

Astaghfirullah...apa yang sedang terjadi di Indonesia ini? Dimana logika mu, dimana mata dan hatimu. Mengapa yang benar dianggap salah, dan yang salah dianggap benar. Yang sesat dilahirkan dan yang kafir dianggap benar kalau dibela dengan takbir. Merasa sudah yang paling benar dan paling hebat. Segala fakta diputar balik dan digoreng menjadi-jadi. Kehancuran mental dan moral tak bisa lagi dielakkan. Moral dan perilaku sudah tak bernilai. Segala-galanya yang disalahkan Jokowi. Sampai tak makan pun yang salah Jokowi. 

Jokowi Jokowi. Pemimpin yang amanah, pemimpin yang baik, pemimpin yang bekerja benar pemimpin yang dibutuhkan Indonesia sesungguhnya sudah hadir diantara kita. Sosok pemimpin yang kita cari dan pinta melalui do'a-do'a selama ribuan purnama. Tapi mengapa kalian tidak sadar dan peduli. Mengapa kalian sakiti dan hujat. Mengapa kalian maki bahkan kalian laknat dengan sumpah serapa. Tidakkah kalian sadar, yang kalian benci adalah orang yang sudah memberikan yang terbaik untukmu. Orang yang tak gila jabatan dan kekuasaan sejak awal hadir di dunia perpolitikan. Karena memang Jokowi lahir untuk Indonesia, Jokowi ada untuk Indonesia. Jokowi hadir karena Allah sudah memilihnya untuk Indonesia. 

Jokowi adalah jawaban dari do'a-do'amu, aku dan kita yang sudah merindukan pemimpin yang amanah. Pemimpin yang sebenarnya. Pemimpin yang kita Indonesia butuhkan. 

Tak mudah menasehati hati yang sudah kotor oleh kedengkian, kebencian, kemarahan yang membabi buta. Cukuplah aku Tan menjadi bagian mereka yang salah, yang termakan oleh berita bohong, termasuk fitnah. Sebab hatiku dan hati Jokowi sejalan dengan ketulusan dan kebersihan iman yang sebenarnya. Akal yang sehat, hati yang bersih, fikiran yang jernih, mampu menerima yang baik dan jernih pula.

Sekali lagi, biarkan Jokowi memimpin negeri ini. Masih banyak pekerjaan yang belum tuntas, cita-cita yang belum tercapai. Indonesia masih membutuhkan anda Pak Jokowi. Indonesia masih ingin pemimpin yang amanah. Indonesia sangat membutuhkan anda diperiode-periode selanjutnya. 

Tetaplah bekerja wahai Bapak Jokowi, biarkan kami yang melawan hoax dan fitnah yang ada. Biarkan rakyat yang mencintai, yang bangga dan yang mendukung anda yang akan melawan kebodohan mereka. Yang buta dan tak bisa menilai apa yang sudah Bapak lakukan. Sehat selalu, kuat selalu, dan semoga Allah melindungi setiap langkah Bapak dan keluarga. Indonesia sudah menemukan pemimpin yang membawa kemajuan. Kami bangga Pak!
Previous
Next Post »
Thanks for your comment